Pahala Milyaran dalam Sekejap Hitungan Detik Mendoakan Ampunan Untuk Semua Orang Beriman

Sabtu, 19 Januari 2019

Mau Milyaran Pahala dalam Hitungan Detik? Mintakan Ampunan Untuk Semua Orang Beriman


Alhamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulullah –shallallahu 'alaihi wasallam- keluarga dan para sahabatnya.

Istighfar memiliki keutamaan yang agung dan banyak sekali. Istighfar bisa menjadi sebab datangnya keberkahan pada rizki, keturunan, dan kekuatan. Istighfar juga menjadi sebab turunnya pertolongan Allah dan solusi dari problematika yang dihadapi hamba. Cukup banyak nash Al-Qur'an dan hadits menerangkannya.

Perintah istighfar bukan saja ditujukan untuk dosa mustaghfir (orang yang beristighfar). Tapi juga diperintahkan untuk dimintakan bagi saudara seiman. Sejumlah ayat menunjukkan akan anjuran istighfar model ini.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman kepada Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wasallam,


Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan.” (QS. Muhammad: 19)

Tentang keutamaan istighfar untuk kaum mukminan ini ditunjukkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ubadah bin Al Shamit radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:


Siapa yang beristighfar (memintakan ampunan) untuk orang-orang beriman laki-laki dan perempuan maka Allah mencatat kebaikan untuknya sebanyak kaum mukminin dan mukminat.” (HR. At-Thabrani dalam Al Mu’jamal Kabir juz 19 (909) dan Musnad Al Syamiyyin (2155). Dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih al-Jami’. Al-Haitsami berkata tentangnya dalam Majma’ al-Zawaid juz 10 hlm. 210: sanad hadits ini jayyid (baik))

Hadits ini menunjukkan betapa besarnya pahala memohonkan ampun bagi kaum mukiminin dan mukminah, yaitu akan ditulis satu kebajikan (pahala) dari tiap mukmin dan mukminah. Lalu bagaimana bila jumlah kaum mukmin dan mukminah berjumlah jutaan bahkan milyaran.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,


Barangsiapa  yang tidak memiliki harta yang dapat ia sedekahkan, maka hendaklah memohonkan ampunan bagi orang-orang yang beriman, karena sesungguhnya hal tersebut adalah sedekah.” (HR. At Thabrani dalam Kitab Ad Du’a (1849) dan Al Mu’jam Al Ausath (2693), hadits hasan)

Mendoakan kebaikan untuk saudaranya seiman sangat ditekankan dalam Islam. Siapa yang mendoakan saudara muslimnya tanpa diketahui oleh yang didoakan maka ada malaikat yang mengaminkan doanya tersebut dan mendoakan kebaikan semisalnya untuk dirinya.

Dari sahabat Abu Darda’ radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda,


Sesungguhnya do’a seorang muslim kepada saudaranya di saat saudaranya tidak mengetahuinya adalah doa’a yang mustajab (terkabulkan). Di sisi orang yang akan mendo’akan saudaranya ini ada malaikat yang bertugas mengaminkan do’anya. Tatkala dia mendo’akan saudaranya dengan kebaikan, malaikat tersebut akan berkata: Aamiin. Engkau akan mendapatkan semisal dengan saudaramu tadi.” (Ash Shohihah (1399), HR. Muslim: 48-Kitab Adz Dzikr wad Du’aa’, hal. 88)

Imam Nawawi berkata: “Dalam hadits ini ada sebuah keutamaan do’a bagi saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang dido’akannya. Seandainya seseorang berdo’a untuk satu kelompok umat Islam, maka ia akan mendapatkan pahala yang telah ditetapkan, dan seandainya ia berdo’a untuk seluruh kaum muslimin, maka yang aku fahami, ia pun mendapatkan pahala yang telah ditentukan.” (Syarh Shahih Muslim oleh an-Nawawi (XVII/49))

Ibnu Hibban membuat sebuah bab dalam Shahihnya dengan judul: “Anjuran untuk Memperbanyak Berdo’a kepada Saudara Sesama Muslim Tanpa Sepengetahuan Orang yang Dido’akan, dengan Harapan Permohonan untuk Keduanya Dikabulkan.” (Al-Ihsaan fii Taqriibi Shahih Ibni Hibban kitab ar-Raqaa-iq bab al-Ad’iyah (III/278)

Al-Qadhi ‘Iyadh berkata: “Jika generasi salaf hendak berdo’a untuk dirinya sendiri, mereka juga berdo’a untuk saudaranya sesama muslim dengan do’a tersebut, karena do’a tersebut adalah do’a yang mustajab, dan dia pun akan mendapatkan apa yang didapatkan oleh saudaranya sesama muslim.” (Syarh Shahih Muslim oleh an-Nawawi (XVII/49) dan Syarh ath-Thaibi (V/1707)

Berdoa memintakan ampunan untuk semua orang beriman ini dipraktekkan oleh para nabi terdahulu. Sudah sepatutnya kita mengikuti jejak para nabi tersebut agar kita juga ikut mendapatkan milyaran pahala sebanyak jumlah orang beriman laki-laki dan perempuan yang ada di muka bumi ini, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dunia, sejak Nabi Adam ‘alaihis salam sampai akhir zaman nanti.

Doa Nabiyullah Ibrahim dan Nuh ‘alaihima as-salam menjadi bukti akan keutamaan istighfar untuk kaum mukminin dan mukminat.

“(Doa Nabi Ibrahim): Ya Rabb kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).” (QS. Ibrahim: 41)

(Doa Nabi Nuh): Ya Rabb-ku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang dzalim itu selain kebinasaan.” (QS. Nuh: 28)

Allah mengabadikan sifat Ahlussunnah wal Jama’ah dalam Al-Qur'an, yang salah satu sifat mereka suka mendoakan kebaikan kepada saudara seiman mereka.

Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hasyr: 10)

Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di berkata dalam menafsirkan doa ini: “Ini adalah doa yang menyeluruh untuk semua kaum Mukminin, baik mereka yang terlebih dahulu masuk Islam dari kalangan Sahabat, juga kaum Mukmin sebelum mereka, dan masuk pula orang-orang Mukmin setelah mereka. Ini adalah di antara keutamaan iman. Yaitu bahwa kaum Mukminin saling memberikan manfaat satu sama lain. Mereka satu sama lain saling mendoakan. Ini dikarenakan iman telah menyatukan mereka. Iman yang mempunyai konsekuensi adanya ikatan persaudaraan di antara kaum Mukminin. Dan di antara cakupan ikatan ini adalah saling mendoakan antara kaum Mukminin, seorang Mukmin mendoakan untuk saudara Mukmin lainnya; agar saling mencintai antara sebagian mereka dengan lainnya. Karena itulah, dalam doa ini Allah menafikan sifat dengki yang bersarang di hati; baik dengki dalam porsi sedikit apalagi banyak. Dan bila sifat dengki ini telah ditiadakan, ini berarti bahwa sifat kebalikannya pun telah tertanam kuat; yaitu sifat saling mencintai di antara sesama kaum Mukminin.” (Taisir al-Karim ar-Rahman)

Syaikh Muhammad bin ‘Alan ash-Shiddiqi mengomentari ayat ini dengan berkata: “Allah Subhanahu wa Ta’ala memuji mereka karena do’a-do’a mereka untuk saudara-saudara mereka kaum mukminin yang telah mendahului mereka, pujian tersebut ketika mereka sedang berdo’a.” (Daliilul Faalihiin li Thuruuqi Riyaadhish Shaalihiin (IV/307))

Mendoakan ampunan untuk semua orang beriman merupakan suatu amalan mulia dengan jumlah pahala sebanyak orang beriman. Amalan ini diamalkan oleh para Nabi dan orang shaleh terdahulu yang hendaknya juga diikuti oleh setiap orang beriman. Sebagai doa penutup, semoga Allah memberikan ampunan dan rahmat-Nya kepada kita dan semua orang yang beriman. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar